Hai, November

Entah aku harus memulai dari mana,
Begitu banyak rasa kekhawatiranku
Tentang waktu yang berlari,
tentang hati yang kadang tak tahu harus diam di mana.

Kupandangi pagi yang datang,
seperti lembar kosong yang menunggu tulisan baru.
Hidup, ternyata bukan tentang berlari paling cepat,
melainkan belajar berhenti,
menyadari napas,
dan bersyukur karena masih bisa melangkah.

Ada luka yang belum sembuh,
ada mimpi yang belum utuh,
tapi bukankah setiap retak adalah ruang bagi cahaya masuk?
Bukankah setiap kehilangan mengajari kita arti memiliki?

Hai November,
jika nanti hujan datang,
biarlah ia membawa tenang,
karena hidup bukan tentang seberapa kuat kita menahan badai,
tapi seberapa berani kita tersenyum setelahnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *