Rehat Sejenak

Saat seutas temali kau rimbungkan bersama selaksa duka, karena keperihan dari pucuk harapan yang tidak tergapai pasti akan pupus sebelum tarikan berikunya kau mulai.

Kawan…

Kau bisa saja menabuh genderang hingga ke pojok tikungan, namun tak seorang yang kau pikir akan menoleh karena kegelian lagu  parau yang kau dendangkan.

Tak seorangpun dapat melarangmu untuk bermimpi, karena itu sangat mengasyikkan saat dibalut sejuta khayal dan ceritra tentang durian yang runtuh yang kau idamkan.

Kawan…

Yang bernama kesangsian mungkin saja ya mungkin saja potret yang kau pampang,sebagai selogam untuk nantinya kau tawarkan sebagai titik balik, mungkin saja

Sebuah tinjauan

Bagi yang maklum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *