Saya mendapat kesempatan yang luar biasa untuk mengunjungi Kota Malang, dan perjalanan ini mengukir kenangan yang tak mudah terlupakan. Bersama beberapa rekan, kami memutuskan untuk mengeksplorasi salah satu keajaiban alam Indonesia: Gunung Bromo.
Perjalanan dimulai sejak tengah malam, saat pukul 24.00 waktu setempat, kami sudah berada di dalam jeep, melaju di bawah langit yang gelap, menyusuri jalanan yang berkelok menuju puncak Gunung Bromo. Meskipun keindahan yang kami tuju begitu menggoda, perjalanan menuju sana adalah sebuah ujian bagi tubuh dan pikiran.
Dingin malam menggigit, meresap hingga ke tulang, menyelimut seluruh tubuh kami dengan rasa beku yang sulit dijelaskan. Tubuh terasa kelelahan, mata pun enggan terjaga. Namun, di tengah deru angin yang menampar wajah dan lelah yang mendera, ada semangat yang tak bisa dipadamkan. Semua itu kami jalani demi satu hal: menyaksikan Bromo di puncak keindahannya.
Sesampainya di tempat yang telah kami tuju, segala penat dan dingin seakan terhapus begitu saja. Pemandangan yang terbentang di hadapan kami begitu magis. Saat mentari perlahan mulai terbit di balik kabut, seluruh alam seolah terbangun dalam keheningan. Keindahan sunrise yang memancar di atas kawah Bromo menembus sela-sela awan, menyentuh bumi dengan cahaya lembut yang penuh harapan. Alam berbicara dalam bisu, menyuguhkan keagungan yang tak terucapkan dengan kata-kata.
Semua rasa sakit, lelah, dan dingin yang kami rasakan seakan menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju momen itu. Keindahan yang kami saksikan tak hanya melengkapi perjalanan kami, tapi juga menyentuh jiwa, mengingatkan kami pada betapa kecilnya diri ini di hadapan kebesaran alam.














Bromo memang indah, sudah pernah kesana dan pingin kesana lagi bersam keluarga