Menangis Tanpa Air Mata

Di balik sunyi malam yang beku,
terdengar jerit hati yang tak bersuara.
Seakan dunia enggan mendengar,
rintih yang terkurung di dada.

Tiada air mata yang jatuh,
hanya perih yang meronta dalam bisu.
Rasanya seperti menelan luka,
tanpa bisa mengeluh, tanpa bisa berkata.

Langit kelabu menjadi saksi,
pada beban yang tak berbentuk ini.
Bagai angin yang menusuk tulang,
tapi tak seorang pun melihat bayang.

Adakah akhir dari kesedihan ini?
Atau selamanya ia bersemayam di sini?
Merajut pilu dalam setiap detak,
hingga tak tahu lagi cara untuk merekah.

Menangis tanpa air mata,
adalah cerita jiwa yang kehilangan cahaya.
Namun di tengah kelam yang tak bertepi,
masih ada harapan yang menyusup, meski setipis embun pagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *