Hari ini, angka 82 menghiasi usiamu
Namun bagiku, engkau tetap cahaya yang tak pernah redup
Langkahmu memang kini tak lagi tegap
Namun semangatmu tetap berdiri paling kuat
Bungkuk punggungmu bukan tanda lemah
Itu lengkung cinta yang memikul beban kehidupan
Telingamu mungkin tak sepeka dulu
Tapi hatimu selalu mendengar, tanpa syarat, tanpa ragu
Matamu mulai kabur menatap dunia
Tapi jiwamu masih bening membaca luka anak-anakmu
Kerut di wajahmu bukan sekadar tanda usia
Itulah peta perjalanan panjang penuh luka, penuh cinta
Mama, entah berapa tangis yang kau simpan dalam diam
Entah berapa malam kau lalui tanpa tidur demi kami
Ketabahanmu mengajarkanku arti bertahan
Kesabaranmu membuatku tahu makna tulusnya pengorbanan
Tapi yang paling indah dari semuanya
Adalah senyummu, yang tetap setia hadir
Di tengah lelahmu, di tengah laparmu,
Dalam doa yang selalu kau bisikkan saat fajar
Hari ini, di usiamu yang ke-82
Kami hanya bisa merangkai kata, menggenggam tanganmu
Sambil berdoa dalam hati yang haru:
Semoga Tuhan selalu memberimu kesehatan, cinta, dan kebahagiaan
Selamat ulang tahun, Mama
Pelukmu adalah rumah, doamu adalah cahaya
Dan engkau… selamanya adalah cinta pertama kami
Balikpapan 12 Juni 2025
Anakmu