Di jalan panjang yang sunyi dan jauh,
kutapaki waktu seperti debu tertiup angin,
matahari menyapa dari sela-sela ragu,
dan malam meneduhkan luka yang tak ingin dikenang.
Langkah demi langkah,
aku bawa rindu dan harap dalam satu tas,
beratnya bukan karena beban,
melainkan karena kenangan yang enggan lepas.
Ada simpang yang tak memberi arah,
ada belokan yang menguji nyali,
namun perjalanan bukan tentang tiba,
melainkan tentang siapa kita saat menempuhnya.
Kupelajari arti diam dari gunung,
keteguhan dari jalan berbatu,
dan tentang merelakan
dari dedaunan yang jatuh tanpa tanya.
Kini aku tahu,
tak semua yang jauh harus ditaklukkan,
kadang yang penting adalah pulang,
meski hanya dalam hati sendiri.